Unri Resmikan Program Studi Kedokteran Hewan
tanjakNews.com, PEKANBARU --Universitas Riau (Unri) meresmikan Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Riau (PSKH-FK-Unri) pada Jumat (12/5/2023) di Auditorium FK Unri.
Dalam kegiatan ini Ketua Tim Persiapan PSKH FK Unri drh Agus Shafiq Ryadi, yang juga selaku Ketua Tim Persiapan PSKH FK Unri dan Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Riau ini memaparkan perjalanan pembentukan prodi studi kedokteran ini.
Turut menjelaskan tentang tantangan yang dihadapi oleh dunia peternakan dan kesehatan hewan di Riau saat ini, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, Herman SE MT.
“Dengan berdirinya PSKH FK Unri dapat menjadi satu solusi dalam memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia, khususnya tenaga medik veteriner di Riau,” jelas Herman.
Berkaitan dengan uraian terkait visi dan misi PSKH FK Unri, Dekan FK Unri dr Arfianti MBiomed MSc PhD menguraikan tentang kondisi, status, dan rencana PSKH FK Unri saat ini.
“Saya berharap agar PSKH FK Unri dalam tiga sampai empat tahun ke depan dapat bertransformasi menjadi Fakultas Kedokteran Hewan nantinya,” kata Arfianti.
Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unri, Dr Hermandra SPd MA secara resmi membuka PSKH-FK-Unri mewakili Rektor Unri Prof Dr Sri Indarti SE MM.
Sri menyampaikan agar ke depannya kerja sama antara pemerintah daerah dan universitas dapat lebih ditingkatkan lagi untuk mewujudkan Rumah Sakit Hewan Pendidikan di Unri.
Pada peresmian PSKH-FK-Unri ini, Prof drh Teguh Budipitojo MP PhD, juga berkesempatan menyampaikan paparan dengan tema Pendidikan Kedokteran Hewan Berbasis One Health untuk Mencapai Kesehatan Global.
“Konsep One health adalah suatu bentuk integrasi antara kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan ekosistem,” kata Teguh.
Dijabarkan Teguh, saat ini Indonesia masih sangat kekurangan dokter hewan. Kebutuhan dokter hewan seluruh Indonesia mencapai 137.501 orang. Jika kebutuhan tersebut dipenuhi setengahnya, maka saat ini masih kekurangan 49.000 dokter hewan.
“Jika mengandalkan sembilan Universitas yang menghasilkan dokter hewan saat ini maka dibutuhkan waktu 54 tahun untuk memenuhi setengah kebutuhan tersebut,” ujar Teguh.
Lanjut Teguh, rilis fakta dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), kedepannya 75 persen dari penyakit pada manusia bersumber dari hewan.
“Karena itu, Kedokteran Hewan harus menjadi leader dalam konsep One health. Hal ini sangat penting mengingat profesi dokter hewan memiliki perang dan andil yang besar dalam konsep ini, terutama pada bidang penelitian dan akademik,” urainya.
Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI), Dr drh Muhammad Munawaroh MM menyebutkan profil dan kompetensi Dokter Hewan harus ditingkatkan dan distandardisasi di Indonesia. Hal ini untuk menjawab tantangan Profesi Dokter Hewan Indonesia pada kancah internasional di masa yang akan datang.
“Pembukaan Program Studi Kedokteran Hewan di Universitas Riau sesuai dengan visinya, diharapkan dapat menjadi institusi pendidikan kedokteran hewan yang unggul dan bermarwah dengan berbasis riset kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner dalam bingkai One Health di wilayah pesisir dan dataran rendah serta perbatasan ASEAN pada tahun 2035,” ujarnya.
Acara Peresmian PSKH FK Unri dihadiri 150 orang lebih peserta, yang berasal dari jajaran pimpinan pemerintah daerah, baik provinsi dan kabupaten-kota, juga dihadiri oleh tokoh masyarakat Riau, Dr drh Chaidir MM, Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI), Asosiasi Obat Hewan Indonesia, perwakilan SMA se-Pekanbaru, insan perusahaan di bidang kesehatan hewan, perwakilan komunitas hewan dan ternak, serta seluruh civitas akademika FK Unri.
=MX6