News Breaking
Live
update

Breaking News

Fakta Historis Kantata Takwa (Setiawan Djodi, Rendra, Iwan Fals, Sawung Jabo, Jockie S)

Fakta Historis Kantata Takwa (Setiawan Djodi, Rendra, Iwan Fals, Sawung Jabo, Jockie S)



AKHIR dekade 1980-an lahir sebuah kelompok musik bernama Kantata Takwa. Grup ini merupakan kumpulan tokoh-tokoh yang memiliki kharisma di bidangnya masing-masing.

Kantata Takwa adalah sebuah grup band musik yang terlahir dari proses interaksi ego-ego besar yang berasal dari ruang workshop Setiawan Djody. Kantaka Takwa sendiri terdiri dari 7 orang personil yakni, Iwan Fals, Sawung Jabo, Setiawan Djody, Jockie Surjoprajogo, WS Rendra, Donny Fatah dan Innisisri. 

Dari nama-nama personil tersebut dapat dilihat bahwa band ini bukan sekadar band biasa yang hanya menghasilkan lagu semata. Band Kantaka Takwa menjelma menjadi ruang diskusi yang membicarakan isu-isu kontekstual, serta pengejawantahan kreativitas dari sensitivitas sosio-estetik para personelnya.

Fakta historis Kantata Takwa


1. Terlahir dari Keragaman: Kantata Takwa adalah hasil kolaborasi antara tokoh-tokoh dengan latar belakang yang beragam, seperti musik, sastra, dan bisnis, yang membentuk ruang diskusi serta kreativitas dalam menyuarakan isu-isu sosial dan politik.

2. Konser Megah: Konser Kantata Takwa di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 23 Juni 1990 menjadi momen bersejarah dengan panggung seluas 60 x 23 meter, dekorasi raksasa seperti kepala rajawali, dan sinar laser, menunjukkan skala dan ketenaran grup ini.
Konser tersebut tercatat sebagai salah satu konser terbesar dalam catatan sejarah musik Indonesia, baik dari segi kuantitas penonton maupun dalam kualitas penyelenggaraan.

3. Inspirasi dari Bengkel Teater: Awal mula Kantata Takwa berawal dari perkenalan antara Setiawan Djody, donatur Bengkel Teater, dengan W.S. Rendra, yang kemudian melibatkan musisi seperti Iwan Fals, Sawung Jabo, dan Yockie Suryoprayogo.

4. Makna Lebih dari Musik: Kantata Takwa bukan sekadar band musik biasa; mereka memiliki tujuan yang lebih dalam, yakni menyuarakan pesan-pesan sosial, politik, dan ekonomi melalui karya-karya mereka, tidak hanya sekadar hiburan semata.

5. Kreativitas dalam Proses: Proses pembuatan lagu Kantata Takwa melibatkan berbagai elemen, mulai dari aransemen musik hingga penulisan lirik, yang dikembangkan secara kolaboratif oleh anggota grup dengan fokus pada pesan yang ingin disampaikan.

6. Setelah sukses dengan album perdana dan serangkaian turnya, Kantata Takwa tak terdengar lagi kabarnya. Para personilnya lebih terfokus pada aktivitas masing-masing. Iwan Fals menggarap album solonya, yakni Cikal, Belum Ada Judul, Hijau, dan Orang Gila. Setiawan Djody juga sibuk menggarap album solo perdananya, Dialog. Sedang-kan Sawung Jabo bersama kelompok Sirkus Barock menggarap album Fatamorgana.

7. Sebenarnya, beberapa dari personil Kantata tetap berkolaborasi, hanya saja mereka mengibarkan bendera yang berbeda. Iwan Fals, Sawung Jabo, Innisisri dan beberapa musisi lain sempat tergabung dalam kelompok Swami dan Dalbo. Pada 1994, Iwan Fals dan Sabung Jabo bahkan mengelurkan album duet berjudul Anak Wayang.

8. Indikasi kemunculan kembali Kantata baru terlihat pada awal 1995. Saat itu mereka manggung untuk kalangan terbatas di Hardrock Cafe Jakarta. Tak lama kemu-dian, tanggal 15 Oktober 1995 Kantata kembali menggelar konser akbar di lapangan terbuka di Surakarta. Hasil rekaman pertunjukan yang dijejali sekitar 300.000 penonton itu ditayangkan oleh TPI. Kini, lagu-lagu dari konser tersebut secara bergantian biasanya hadir pula pada acara Panggung Mania di TPI setiap Minggu malam.

9. Menjelang akhir 1996 mereka berkumpul di Camping Lawu Resort, Tawangmangu, Solo, Jawa Tengah. Di bumi perkemahan seluas 14 hektar milik setiawan Djody ini Kantata menggarap album kedua.

10. Mereka yang berkumpul tidak banyak berubah dari album pertama. Mereka adalah Iwan Fals (gitar/harmonika/vokal), S. Djody (gitar/vokal), Sawung Jabo (gitar/timpani/vokal), WS Rendra (lirik), Jockie S. (music director /keyboard/vokal), Innisisri (drum/perkusi), dan Donny Fatah (bas). Sedangkan yang terbilang sebagai pendatang baru adalah Totok Tewel (gitar) dan Doddy Katamsi (vokal).

11. Pada awal 1997 keluarlah album mereka, Kantata Samsara. Seperti kata Setiawan Djody, lahirnya Kantata Samsara berangkat dari keinginan untuk menghidupkan kembali Kantata Takwa. Oleh karena itu, kata Samsara diambil yang dalam bahasa Sanskerta berarti “lahir kembali”.

12. Memasuki awal 1998, Kantata kembali hadir dengan mengeluarkan album ketiga, Kantata Takwa Samsara. Sebenarnya album ini merupakan kompilasi dari dua album sebelumnya. Walaupun demikian ada sedikit perbedaan. Untuk lagu Gelisah yang diambil dari album pertama mendapat penambahan aransemen pada intronya dan untuk lagu Kesaksian yang juga diambil dari album pertama ditambah dengan narasi WS Rendra.

13. Tahun 1999, tanpa didukung Iwan Fals, Kantata kembali melahirkan album berjudul Kantata Revolvere yang diproduksi Kantata Bangsa Foundation.

14. 2003 mereka kembali bergabung, termasuk Iwan Fals yang beberapa tahun sebelumnya menyatakan keluar, menggelar konser di Parkir Timur Senayan, 30 Agustus 2003. Konser yang diberi title Konser Kantata Takwa: Kesaksian 2003 ini menghadirkan personil asli yang terbentuk di awal Kantata. Secara jumlah penonton yang mencapai 150-an ribu, konser ini bisa dibilang sukses

14. Diskografi:
1990 - Kantata Takwa
1997 - Kantata Samsara
2000 - Kantata Revolvere

15. Lirik Lagu Kantata Takwa

Kantata Takwa
malam khusuk menelan tahajjudku
lidah halilintar menjilat batinku
mentari dan cakrawala kenyataan hidup
hanya padamulah kekuasaan kekal

ingatlah allah yang menciptakan
allah tempatku berpegang dan bertawakal
allah maha tinggi dan maha esa
allah maha lembut

lindungilah dari ganas dan serakah
lindungilah aku dari setan kehidupan
berikan mentarimu sinar takwa
ya ampunilah dosa

gerhana matahari kuasamu
bumi langit manusia ciptaanmu
hari kiamat ada di tanganmu
aku bersujud



Oce Satria, Sumber : dirangkum dari Wikipedia, Sawung Jabo, Tirto, Pikiran Rakyat

Tags