Pencurian Avtur di Sumut, Pertamina Mengaku Rugi Rp400 Juta
tanjakNews.com, JAKARTA -- Akibat pencurian avtur (illegal tapping) di pipa penerimaan Aviation Fuel Terminal (AFT) Kualanamu, PT Pertamina Patra Niaga mengaku mengalami kerugian sekitar Rp400 juta.
Hal itu disampaikan Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Susanto August Satria, Sabtu (15/2/2025).
“Berdasarkan barang bukti di kepolisian, (kerugian) sekitar Rp400 jutaan,” kata Susanto seperti dikutip Antara.
Kasus ini terungkap ketika Lantamal I Belawan TNI AL berhasil melakukan penangkapan dan penindakan terhadap pencurian bahan bakar minyak (BBM) jenis avtur bertempat di Pantai Dewi Indah Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (11/2/2025).
Barang bukti yang terdapat di kepolisian adalah 29 baby tank dengan volume avtur sekitar 30 kiloliter (KL).
Akan tetapi, ujar Susanto, jumlah kerugian secara keseluruhan belum dapat benar-benar dipastikan, sebab Pertamina masih menanti hasil penyidikan dari pihak Polres Deli Serdang, Sumatera Utara.
Salah satu hal yang sedang disidik adalah kapan sindikat tersebut mulai beroperasi.
“Kami masih menunggu hasil penyidikan dari pihak Polres Deli Serdang mengenai waktu beroperasinya (sindikat pencurian avtur),” katanya.
Meskipun demikian, ia memastikan bahwa kegiatan penerimaan dan penyaluran avtur di Kualanamu beroperasi normal dengan tingkat keselamatan dan keamanan yang tinggi.
PT Pertamina Patra Niaga pun mengapresiasi Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan, Sumatera Utara, yang telah melakukan pengamanan dan penindakan terhadap pencurian avtur (illegal tapping) di pipa penerimaan Aviation Fuel Terminal (AFT) Kualanamu.
Pertamina Patra Niaga juga berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap distribusi avtur guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Ke depannya, lanjut dia, Pertamina akan melakukan evaluasi pengamanan jalur pipa, terutama di wilayah yang berdekatan dengan sempadan pantai.
"Kami juga mengimbau masyarakat untuk turut serta dalam melaporkan aktivitas mencurigakan atas illegal tapping terkait distribusi dan penyalahgunaan avtur agar keamanan pasokan energi tetap terjaga," pesan Susanto August Satria. (tncm/Ant)