Saudi Tetap Buka Haji 2020, Usia di Bawah 65
TanjakNews.com, Riyadh -- Di tengah masih belum redanya pandemi Covid-19, Pemerintah Arab Saudi memutuskan tetap membuka pelaksanaan ibadah haji tahun 2920. Namun ada pembatasan jumlah jemaah yang diizinkan.
Dilansir dari Kantor Berita Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA), Senin (22/6/2020), izin diberikan kepada jamaah haji dari berbagai macam negara yang sudah tinggal dan berada di dalam negara tersebut.
Otoritas Saudi beralasan, kebijakan ketat terrsebut sudah sesuai dengan pertimbangan menjaga kesehatan dan keamanan jamaah saat menjalankan rangkaian ibadah haji.
Sejak pandemi Covid-19 masuk ke negara tersebut pemerintah Saudi telah melakukan langkah antisipasi untuk melindungi jamaah. Pelaksanaan haji akan dilakukan dengan mengamati semua tindakan pencegahan dan protokol jaga jarak yang untuk melindungi jamaah dari risiko terpapar virus Wuhan ini.
“Sesuai dengan ajaran Islam dalam melestarikan kehidupan manusia,” kata pernyataan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Kementerian Haji Saudi mengatakan keputusan untuk mengurangi ziarah ditujukan untuk menjaga kesehatan publik global karena risiko yang terkait dengan pertemuan besar. Tahun ini hanya akan memungkinkan sekitar 1.000 jamaah haji yang berada di kerajaan itu untuk melakukan haji tahun ini, satu hari setelah mengumumkan haji tahunan akan dikurangi karena pandemi coronavirus.
Sebelum masa pandemi corona, Saudi melayani hampir 2,5 juta jamaah haji. Pelaksaan haji dan umrah mampu menghasilkan pendapatan bagi Saudi sekitar 12 miliar dolar AS setahun.
Namun tahun ini jumlah tersebut dipastikan menyusut tajam karena akan dilakukan pembatasan super ketat dengan jumlah terbatas.
Tahun ini, Kementerian Haji kerajaan mengatakan ibadah haji akan terbuka hanya untuk individu dari berbagai negara yang tinggal di Arab Saudi.
Dalam sebuah konferensi pers virtual Selasa, Menteri Haji Mohammad Benten mengatakan pemerintah masih dalam proses meninjau jumlah keseluruhan jamaah haji yang diizinkan.
"Sekitar 1.000, mungkin kurang, mungkin sedikit lebih. Jumlahnya tidak akan mencapai puluhan atau ratusan ribu" tahun ini, kata Mohammad Benten seperti dilansir Aljazeera.
Menteri Kesehatan Tawfiq al-Rabiah mengatakan para jemaah akan diuji untuk virus corona sebelum tiba di kota suci Mekkah dan akan diminta untuk karantina di rumah setelah ritual.
Dia mengatakan tidak seorang pun di atas usia 65 atau dengan penyakit kronis akan diizinkan untuk melakukan haji.
Saat ini dilaporkan terkonfirmasi 160.000 kasus yang ditemukan.Sebanyak 1.307 orang dilaporkan meninggal dunia akibat peningkatan kasus infeksi baru selama dua minggu terakhir di Arab Saudi.
Akan halnya calon jemaah haji Indonesia, Pemerintah Indonesia telah memutuskan bahwa keberangkatan Jamaah haji tahun ini resmi dibatalkan. Pembatalan ditujukan kepada calon jemaah yang menggunakan kuota haji pemerintah, baik reguler maupun khusus dan juga jamaah yang akan menggunakan visa haji mujamalah atau furada.
Pemerintah melalui Kementerian Agama mengatakan langkah itu diambil karena Pemerintah harus mempertimbangkan keselamatan jemaah. Apalagi soal waktu yang disebut sangat tidak cukup untuk melakukan persiapan, baik dalam pelaksanaan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jamaah. (Oce)