News Breaking
Live
update

Breaking News

Tiru Citayam, Gunung Salak Literation Week, Wajib Bawa Buku

Tiru Citayam, Gunung Salak Literation Week, Wajib Bawa Buku

 
Gunung Salak Literation Week sebagai ajang ekspresi dan catwalk di zebra cross, pesertanya wajib membawa  buku. [TNCMedia/Syaf]



tanjakNews.com, BOGOR -- Di tengah viral Citayam Fashion Week (CFW), di tempat lain, di kaki Gunung Salak,Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka meluncurkan “Gunung Salak Literation Week" (GSLW).

Hanya saja di Gunung Salak Literation Week sebagai ajang ekspresi dan catwalk di zebra cross pesertanya wajib membawa  buku. 

"GSLW ini dibuat meniru CFW, hanya bedanya saat menyeberang zebra cross wajib membawa buku sebagai kepedulian terhadap taman taman bacaan dan gerakan literasi," ungkap  Syarifudin Yunus, penggagas Gunung Salak Literation Week di Bogor, Minggu (31/7/2022).

Dihadiri 120 anak dan orangtua, Gunung Salak Literation Week ditujukan untuk meningkatkan kegemaran membaca anak-anak dan masyarakat dengan cara yang menarik dan kreatif. 

"Jangan hanya catwalk atau bergaya tapi lupa membaca buku. Maka setiap orang yang mau catwalk diwajibkan membaca buku yang tersedia di taman bacaan," katanya.

Gunung Salak Literation Week ini kata Syarifudin Yunus, untuk mendekatkan buku dengan anak-anak dan siapa pun. 



"Zebra crossnya saya yang cat dan bikin, agar taman bacaan bisa jadi tempat yang asyik dan menyenangkan. Ayo bergaya catwalk di taman bacaan saja, tidak usah ke Dukuh Atas. Agar literasi tetap tegak di kampung-kampung” ujarnya.

Daripada pergi jauh-jauh ke Jakarta, Gunung Salak Literation Week bisa jadi pilihan ABG atau remaja di Bogor, Bojong Gede, dan Citayam bila ingin ber-catwalk ria atau bergaya di jalanan. Hanya bedanya, gayanya sambil memegang buku bacaan. Ekpresi oke, kreativitas yes. Tapi buku jangan dilupakan. Apa pun yang dilakukan ABG atau remaja tidak masalah asal tetap ingat untuk membaca buku. 

GSLW pun menjadi sarana untuk menggerakkan tradisi baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah dan masyarakat. Sekaligus bisa merasakan langsung “catwalk di zebra cross” karena selama ini masyarakat hanya menonton di TV. Inilah cara sederhana taman bacaan dalam mensosialisasikan pentingnya membaca buku. 

Untuk itu, TBM Lentera Pustaka mengimbau masyarakat agar lebih peduli terhadap aktivitas membaca anak. Agar tidak melulu hanya main atau nongkrong yang tidak manfaat. Di samping tidak terlindas gawai yang kian memperdayakan anak-anak. 

Melalui GSLW, buku bacaan dapat menjadi energi untuk mencetak generasi muda yang berkualitas. Hingga tercipta manusia yang literat, manusia yang memahami realitas kehidupan secara objektif. 

Dengan adanya GSLW, setiap tamu dan masyarakat yang datang ke TBM Lentera Pustaka pun dapat bergaya catwalk di atas zebra cross yang lebih menarik daripada yang di Dukuh Atas. (Oce/Sy)

Tags