Waspada! Masih Ada Geng Motor di Pekanbaru, Menyerang Membabi Buta
![]() |
Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto |
tanjakNews.com, PEKANBARU - Geng motor masih eksis di Kota Pekanbaru, Riau. Buktinya, beberapa waktu lalu geng motor beranggotakan remaja bawah umur menyerang warga di Jalan Labersa dan Jalan Parit Indah, Pekanbaru
Dalam aksinya, para pelaku menyerang secara membabi buta. Mereka memukul pengendara motor pakai kayu secara tiba-tiba, dan merusak mobil yang melintas di jalan.
Seorang pengendara motor bernama Suroso jadi korban kebrutalan pereka. Ia diserang di Jalan Parit Indah.
Beruntung polisi cepat mengetahui. Tim Satreskrim Polresta Pekanbaru segera menangkap anggota geng motor yang menyerang warga tersebut.
"Empat orang pelaku yang ditangkap masih berusia di bawah umur berinisial HER (16), PAR (16), RIP (15), dan DES (17)," ungkap Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto didampingi Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan dalam konferensi pers di Mapolda Riau, Senin (16/1/2023).
Dijelaskan Sunarto, status para pelaku tercatat masish pelajar.
"Ada yang SMP kelas delapan dan sembilan. Kemudian ada siswa SMA kelas 10," jelas Sunarto.
"Masih ada rekan mereka yang saat ini jadi DPO kami," katanya.
Sebelum beraksi anggota geng motor itu terlebih dahulu minum-minuman keras di suatu tempat, lalu berkeliling untuk mencari korban. Polisi menyebut, aksi mereka untuk gagah-gagahan.
"Anak-anak ini berani melakukan hal itu karena sudah mengkonsumsi minuman keras," jelasnya.
Polisi menjerat para pelaku dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan. Ancaman penjara maksimal penjara selama sembilan tahun.
Sunarto mengimbau agar masyarakat memperhatikan tindakan anak-anaknya. Melakukan pengawasan dan edukasi agar tidak melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang banyak.
"Kepada orangtua tolong diawasi anak-anaknya. Pengungkapan ini adalah bukti bahwa kami komitmen untuk menjaga keamanan masyarakat dari kelompok-kelompok yang mengganggu Kamtibmas di wilayah hukum Polda Riau," tandasnya.
Jejak Geng Motor Klewang
![]() |
Klewang atau Mardianto, dedengkot geng motor saat diamankan. |
Pada era 2012-2013 geng motor sempat menghantui warga Kota Pekanbaru. Saat itu geng motor yang terkenal dipimpin pria gaek bernama Klewang (58). Nama aslinya Mardirianto alias Anto.
Dalam salah satu penangkapan, polisi mengamnkan 14 anggota geng motor, satu orang di antaranya diketahui anak seorang polisi.
Anak anggota polisi yang terlibat geng motor yakni Rah (17). Rah diketahui berasal kelompok geng Sinchan (Sindikat Bocah Hantu Nekat). Shincan merupakan pecahan kelompok geng motor XTC di bawah pimpinan Klewang.
"Tapi saya tidak terlibat dalam aksi kejahatan. Saya hanya memantau saja kalau teman-teman beraksi. Saya memang anak polisi. Dulu ayah saya berdinas di Pekanbaru, sekarang baru pindah tugas ke Kabupaten Rohul," aku Rah di Polresta Pekanbaru, Selasa (14/5/2013).
Rah ditangkap polisi di salah satu SMK di Pekanbaru, pada Senin, 13 Mei. Rah mengaku hanya sebagai anggota geng motor.
"Saya menyesal, saya kemarin sudah dijenguk ayah saya. Dia memarahi dan saya berjanji tidak akan ikut-ikutan lagi dengan geng motor," imbuhnya.
Tidak hanya Rah, pada 2012 polisi juga menangkap anak anggota polisi dari geng motor di Pekanbaru. Dia adalah Iwen (19) yang merupakan pentolan geng motor Ghost Night. Remaja itu terlibat aksi perusakan Mapolresta Pekanbaru.
Kapolresta Pekanbaru kala itu, Kombes Adang Ginanjar, mengatakan, ada enam kelompok geng motor di bawah naungan geng XTC. Semuanya mempunyai struktur organisasi dari dewan penasehat, kepala, penglima, sekretaris, bendahara hingga anggota.
Jenjang Karir Geng Motor
Pentolan geng motor di Pekanbaru Klewang (58) alias ketua besar punya rekam jejak kriminal yang panjang. Menurut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru saat itu, Kompol Arief Fajar Satria, Klewang adalah otak dari sejumlah kejahatan yang dilakukan geng motor pimpinannya.
"Klewang terlibat kasus pemerkosaan terhadap remaja wanita di beberapa lokasi. Klewang juga pentolan di situ," tutur Arief di Pekanbaru, Senin (13/5/2013).
Klewang datang ke Pekanbaru tahun 1958 silam. Dia ikut orang tuanya, seorang anggota Brimob yang pindah tugas ke Pekanbaru. Sedangkan Bambang, anaknya sudah duluan masuk ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A, Pekanbaru. Dia ini terlibat kasus curas, perampasan dan pengrusakan.
Polisi memeriksa anggota geng motor. Sewaktu petugas memeriksa Hp Y, petugas menemukan video porno dengan adegan sesama pelajar, anggota geng motor tersimpan di memori ponselnya. Tak hanya itu, dalam pengakuannya kepada penyidik, pelajar kelas III SMP ini, juga kerap berhubungan seks bebas sesama mereka, tak hanya sekali namun berkali-kali.
Di kantor polisi, saat ditanya penyidik, Y mengaku sudah sering berhubungan intim. "Dirinya mengakui menyerahkan keperawanannya dengan Jef, tapi ia juga melakukan hubungan intim layaknya suami istri dengan Arbi teman Jef. "Udah sering, saya melakukannya kadang di bedeng dan di daerah Tarai, Kecamatan Tambang," papar Y sambil terisak.
Diceritakan Y, sebelum gengnya keliling-keliling kota biasanya ngumpul di komplek Main Stadiun Utama Riau, terkadang juga ngumpul di dekat SMA Plus Kubang. Biasanya sekitar 50-100 sepeda motor, terkadang ada Gery, Via Panger, Yogi, Robi dan Panglima lainnya, keliling-keliling ke seputar wilayah Pekanbaru untuk melakukan penyerangan.
Hen (46), orangtua Y, pada wartawan mengatakan, jika anaknya memang terlibat dalam geng motor ini, dia akan menyerahkan sepenuhnya prosesnya ke pihak polisi. "Saya tak menyangka anak saya bisa terlibat sejauh ini," ujarnya dengan wajah lesu.
Hen yang mengakau hanya seorang tukang bangunan, rela menjual sepeda motor dan lahan tanahnya demi menyekolahkan anaknya Y. "Ternyata di belakang saya tak taunya begini, malu saya mas," ungkap Hendri dengan wajah miris kepada wartawan.
Kapolresta Pekanbaru waktu itu, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar mengimbau para orangtua untuk mengawasi putra-putrinya di luar rumah. "Diimbau kepada orangtua agar mengontrol putra-putrinya, menyalurkan hobi anak-anaknya. Jangan anak-anak dibiarkan bergaul tanpa kontrol," kata Adang.
Seperti layaknya di film-film mafia, untuk mendapatkan kedudukan panglima geng motor, sesama anggota geng diadu hingga mendapatkan pemenangnya. Pertarungan duel tersebut dilakukan di depan Klewang selaku ketua besar alias Jenderal Geng motor Pekanbaru.
Sehingga, beberapa anggota geng motor yang notabene anak sekolah dan remaja yang putus sekolah menjadi bringas dan brutal, mereka dikomandoi Klewang melalui panglimanya untuk melakukan pengrusakan, perampasan sepeda motor bahkan lebih parahnya memperkosa.
Dikatakan Komber Adang, dalam struktural geng motor, ada jenjang karir yang harus dilalui. "Mereka duel antara satu dengan yang lainnya untuk menduduki jabatan panglima," ungkapnya. (Oce/Merdeka)