Buruh Batam Deklarasi Dukungan untuk Anies Jadi Presiden
![]() |
Anies Baswedan di tengah buruh yang melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/11/2021). (Foto: Kompas.tv) |
tanjakNews.com, BATAM --Sekitar seribuan massa yang menamakan diri Gerakan Massa Koalisi Pekerja/Buruh dan Rakyat Indonesia atau Gema Kopri Kota Batam mendeklarasikan dukungannya kepada Anies Baswedan sebagai Presiden RI 2024-2029.
Deklarasi dilakukan di Hall Graha Pena, Kota Batam, Kepri, Jumat (14/7/2023) siang.
Ketua Relawan Deklarasi Koalisi Pekerja dan Rakyat Indonesia Kota Batam, Herman, dalam keterangannya mengatakan, massa pekerja yang hadir dalam deklarasi itu berasal dari FSP LEM SPSI, SP KEP. SPSI, SP PAREKRAF SPSI, dan Ojek Online (Ojol). Namun sementara ini mereka hadir sebagai pribadi.
"Selain itu ada pekerja online, buruh tani, nelayan, dan tokoh masyarakat," jelas Herman.
Menurut Herman, dukungan diberikan kepada Anies Baswedan, karena hanya Anies Capres yang peduli terhadap nasib buruh. Terbukti saat menjabat Gubernur DKI dia menaikkan gaji buruh dengan tinggi.
Sementara tokoh buruh Batam, Saiful Badri Sofyan menyerukan para buruh se-Indonesia untuk memenangkan Anies dalam Pilpres 2024.
"Tidak ada Capres yang lebih baik bagi buruh selain Anies. Jadi para buruh se-Indonesia harus bersatu memenangkan Anies," tegas Saiful.
Dalam deklarasinya, Gerakan Massa Koalisi Pekerja/Buruh Bersama Rakyat Indonesia menyampaikan kesiapannya untuk memenangkan Anies Baswedan sebagai Presiden RI 2024-2029.
Koalisi juga menyampaikan kesiapannya untuk menyatukan seluruh kekuatan buruh, tani dan nelayan menuju Indonesia yang sejahtera bersama Anies Baswedan.
![]() |
Deklarasi Koalisi Pekerja dan Rakyat Indonesia Kota Batam untuk Anies Baswedan |
"Koalisi Pekerja bersama Rakyat Indonesia siap berada di barisan Anies Baswedan untuk mengkaji ulang Undang-Undang Cipta Kerja yang bermuatan paham neolib, dan bertentangan dengan nilai-nilai dasat Pancasila dan UUD 1945," bunyi poin ketiga deklarasi yang dibacakan perwakilan elemen pekerja dan Rakyat Indonesia itu.
Kordinator Gema Kopri Kepulauan Riau, yang juga Ketua DPD KEP SPSI Kepri menambahkan, bahwa Koalisi Pekerja bersama Rakyat Indonesia menolak dan mengawasi berbagai macam bentuk intimidasi, black campaign, berita-berita hoaks, serta narasi-narasi yang menyesatkan.
"Koalisi Pekerja dan Rakyat Indonesia mendukung terwujud dan terlaksananya Pemilihan Presiden dengan Damai, Aman, dan berkualitas," tegas perwakilan koalisi dalam deklarasinya.
Naikkan UMP DKI
Dilansir dari kompas.tv, sewaktu jadi Gubernur DKI Jakarta, Anies menemui buruh yang melakukan aksi unjuk rasa minta kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta 2022 di depan gedung Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/11/2021).
Anies menemui para buruh di depan gedung Balai Kota lalu menyampaikan orasi. Dalam orasinya, Anies mengatakan tidak bisa menjanjikan kenaikan UMP DKI Jakarta 2022 seperti harapan para buruh.
Namun, Anies mengatakan, pihaknya akan mengusahakan untuk membantu para buruh mengurangi biaya hidup mereka.
"Menaikkan UMP itu satu hal, tapi biaya hidup itu harus diturunkan. Nak, untuk menaikkan UMP ada ketentuannya yang harus ditaati, tapi untuk yang menurunkan biaya hidup, kita bisa membantu di situ," kata Anies kepada wartawan, Kamis.
Setelah menyampaikan orasi, Anies mengajak para buruh untuk bernyanyi Padamu Negeri bersama.
Berdasarkan pantauan Kompas.tv, setelah menyanyikan Padamu Negeri, sejumlah buruh mulai meneriakkan "Hidup Anies!"
Lalu teriakkan tersebut disambut dengan sejumlah teriakkan lain yang menyatakan mendukung Anies menjadi Presiden 2024.
"Dukung Anies Jadi Presiden Indonesia!" teriak para buruh.
Anies kemudian kembali masuk ke dalam gedung Balai Kota DKI Jakarta setelah berswafoto dengan sejumlah pihak.
Pada Desember 2021, akhirnya Anies Baswedan memutuskan untuk menaikkan upah minimum provinsi (UMP) 2022 sebesar 5,1% atau senilai Rp225.667 menjadi Rp4.641.854. Dengan kenaikan UMP ini Pemprov DKI mengharapkan daya beli masyarakat tidak turun.
Anies mengatakan keputusan tersebut mempertimbangkan sentimen positif dari kajian dan proyeksi pertumbuhan ekonomi. Kemudian didasari kajian ulang bersama semua pemangku kepentingan terkait.
"Dengan kenaikan Rp 225 ribu per bulan, maka saudara-saudara kita, para pekerja dapat menggunakannya sebagai tambahan untuk keperluan sehari-hari. Yang lebih penting adalah melalui kenaikan UMP yang layak ini, kami berharap daya beli masyarakat atau pekerja tidak turun," kata Anies dalam siaran persnya, Sabtu 18 Desember 2021 silam. (Oce)